Rabu, 13 Januari 2010

Kursus Sehari Dasar Teknik Interpretasi Data Seismik

Mahasiswa Geofisika Indonesia (HMGI) menyelenggarakan kursus sehari mengenai Dasar-Dasar Teknik Interpretasi Data Seismik Refleksi untuk Eksporasi Migas bertempat di Campus Center Timur ITB. Hadir sebagai pembicara ialah Nurhasan (perwakilan dari HESS Indonesia) dan Asep Samsul Arifin (Perencanaan Eksplorasi Pertamina EP). Kursus ini diikuit sekitar 30 mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung sendiri.

Pembicara pertama, Asep Samsul Arifin, memberikan ulasan mengenai Fundamental Concept of Seismic Interpretation. Secara umum, Asep membagi interpretasi data seismisik menjadi tiga tahap utama yakni proses penyiapan data seismik, proses interpretasi, dan hasil interpretasi. Asep menekankan proses interpretasi sebagai proses yang paling penting. Sebagai seorang interpreter, banyak poin yang wajib dikuasai seperti tujuan interpretasi, kondisi geologi interpretasi, peralatan interpretasi, teknologi terkini interpretasi, dan alokasi waktu yang diperlukan selama proses interpretasi. Sebagai pelatihan, Asep membagikan materi proses dan teknik interpretasi menggunakan basemap atau peta dasar. Case study juga dilakukan pada lapangan Melandong, Indonesia.

Selanjutnya, Nurhasan mengupas Synthetic Seismogram. Synthetic Seismogram ialah metode langsung yang digunakan untuk permodelan properti-properti di dalam bumi dengan menggunakan data seismik. Data ini digunakan untuk identifikasi reservoir migas.

Kursus sehari ini ditujukan kepada para mahasiswa rumpun eksplorasi migas untuk lebih dekat lagi dengan teknologi-teknologi terkini yang sedang berkembang di prusahaan-perusahaan migas. " Kebanyakan yang datang mahasiswa tingkat tiga ke atas. " ungkap salah satu panitia. " Yang jelas, hal seperti ini tidak bisa didapatkan semasa kuliah."

Sumber : BANDUNG, itb.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar