Sabtu, 09 Januari 2010

Penghasilan Tambahan dari Menjalankan Hobi

Demo masak NCC di kediaman salah seorang pemenang pengirim resep Ramadhan, Niken.
Tak banyak orang yang berani atau mampu mengelola hobinya sebagai penghasilan utama. Namun, bagi Peni Respati dan Gemini Miranti, hobi bisa dijadikan penghasilan. Mereka berani mencoba hal yang sebelumnya masih terasa asing bagi mereka untuk dijadikan penghasilan baru.

Beberapa waktu lalu, Kompas.com bekerja sama dengan Tulip Chocolate, produsen cokelat lokal kenamaan, dan Natural Cooking Club (NCC) menggelar lomba resep hidangan Ramadhan. Dari sekian banyak pengirim resep, terpilihlah 4 orang wanita sebagai pemenangnya. Mereka adalah Peni Respati, Niken Larasati, Endah Kusumaningrum, dan Gemini Miranti. Masing-masing pemenang mendapatkan kesempatan agar resepnya dipraktekkan oleh ketua NCC Fatmah Bahalwan dan tim dari Tulip di rumah mereka. Tentu ini menjadi kesempatan yang langka.

Yang menarik dari para pemenang ini adalah, mereka memiliki kesamaan nasib. Pada awalnya mereka belum menemukan keinginan untuk “bermain-main” di dapur. Namun, setelah ikut milis NCC, mereka berani menentukan pilihan lain untuk mendapatkan penghasilan, yakni lewat kemampuan mereka berkreasi dengan makanan.

Seperti dituturkan Peni Respati kepada Tabloid Nova, ketika baru pindah ke Jakarta, ia bekerja kantoran. Namun, jiwa seni yang telah ia pupuk sejak kecil seakan memanggil, dan Peni pun berusaha mencari bakatnya lewat kursus-kursus. Dari kursus membatik, bahasa Inggris, hingga membuat cake. Pada tahun 2006, ia ikut milis NCC. Dari sinilah semuanya bergulir. Melalui perkumpulan para ibu yang memiliki ketertarikan dalam mengelola bahan makanan, Peni menemukan keasyikan tersendiri. Ia memilih dekorasi cake dengan desain personal sebagai spesialisasinya. Ia menawarkan cake yang sudah dihias sesuai keinginan pemesan.

Saat ini Peni tak hanya memenuhi permintaan kue lewat blog-nya, http://dapurkecilku.blogspot.com, tetapi juga memberikan kursus pembuatan cake. Bahkan, saat ini ia sedang dalam tahap penyelesaian buku tentang kuenya yang ketiga. Saking banyaknya permintaan, akhirnya Peni memutuskan berhenti bekerja dari kantornya dan bekerja penuh untuk usahanya. Cake buatannya ia patok dengan harga Rp 350.000 – Rp 850.000. Sementara untuk kue ulang tahun yang bentuknya penuh detail, ia bisa memasang harga Rp 1,5 – 2 jutaan. “Dibandingkan kerja kantoran, penghasilan saya sekarang jauh lebih besar. Hanya saja, keuntungan yang saya peroleh, saya pakai untuk investasi. Misalnya beli alat dan merampungkan tempat kursus saya di Taman Royal, Tangerang,” tukas Peni.

Lain lagi dengan cerita Gemini Miranti. Meskipun sejak kecil sudah sering memperhatikan ibundanya memasak, namun hingga menikah Gemini belum mau "turun" ke dapur. Ia baru berniat mengikuti kursus memasak setelah membaca ulasan tentang komunitas NCC di harian Kompas. Setelah bergabung dengan milis NCC, ia baru mengetahui bahwa anggota lain pun banyak yang baru mau belajar memasak. “Kalau menurut Ibu Fa (panggilan ibu Fatmah, RED.), ini semacam ‘virus’. Kita yang ikutan di NCC, pasti lama-kelamaan akan suka memasak dan makin pingin belajar,” tutur Gemini.

Dari NCC ini, ia juga belajar untuk berjualan kue kering. Sama seperti Peni, Gemini menjual hasil kreasinya lewat blog. Pada momen-momen tertentu, ia juga kebanjiran pesanan. Pada saat pesanan begitu banyak sehingga tak mampu memenuhinya sendiri, Peni pun meminta rekannya dari NCC untuk membantu memasak. Keuntungan dari hasil penjualan lalu dibagi, tergantung kesepakatan.

“Ibu Gemini itu awalnya tak mau memasak, apalagi membuat kue dan menjualnya. Tetapi setelah mendengar pengalaman teman-teman yang lain, ternyata ia bisa berkembang. Bahkan sekarang ia bisa menjual hasil kue-kuenya. Banyak pengalaman semacam ini dari klub masak kami. Tergantung dari masing-masing pribadinya, apakah mereka mau berusaha sendiri. Kalau mau, pasti bisa. Begitu juga, yang tadinya tidak berani berbisnis, sekarang punya, dan bisa berkembang,” terang Fatmah. Sejak berdiri dari tahun 2005, anggota NCC yang awalnya hanya 4 orang, kini sudah berkembang menjadi lebih dari 6.400 orang.

Klub masak semacam ini bisa sangat membantu Anda menambah penghasilan. Di dalam klub ini, Anda bisa berbagi cerita seputar usaha, atau berbagi resep. Resep-resep karya anggota biasanya dipajang di dalam website, www.ncc-indonesia.com. Fatmah mengatakan bahwa semua resep dari website tersebut boleh diambil, bahkan bila Anda ingin memanfaatkannya untuk bisnis Anda sendiri. Fatmah tidak khawatir resep-resepnya dimanfaatkan orang lain. Jika resepnya bisa membantu menambah penghasilan orang lain, mengapa tidak? Prinsipnya, ilmu tidak boleh dibawa mati.

KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar