Sabtu, 16 Januari 2010

Selain Listrik, Pipa Gas juga Terancam Jangkar Kapal

Selasa, 5 Januari 2010 -

SURABAYA - Kejadian kabel bawah laut (submarine cable) PLN menyangkut di jangkar kapal Kirana III, bukan yang pertama kali. Administratur Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mencatat, selama beberapa tahun terakhir sudah ada lima kejadian. Tak hanya itu, jangkar kapal juga mengancam pipa gas.

"Tiga di antaranya (termasuk sekarang) parah, sedangkan dua lainnya tidak sampai merusak kabel PLN karena jangkarnya dipotong," ujar Cholik Kirom Kepala Administratur Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya di kantornya, Selasa (5/1/2010). Meski tidak semua insiden membuat padam total (blackout) listrik di Pulau Madura, namun sempat membuat panik pihak PLN dan operator pelabuhan.


Cholik menyatakan sudah saatnya para pemilik properti di bawah laut ini untuk memikirkan keamanan barangnya. Sekadar diketahui, di alur barat pelabuhan Tanjung Perak ini selain kabel bawah laut milik PLN ada juga pipa gas milik Kodeco.


Rata-rata kabel dan pipa gas ini hanya ditanam di sedimentasi atau endapan lumpur saja, bukan di dibawah sea belt yang berupa lime stone atau batu cadas.


"Ditanam satu meter saja di bawah lime stone sudah aman. Karena jika masih seperti sekarang, jangkar masih dapat menjangkau ke dalam endapan lumpur,” ujar Cholik.



Apalagi properti tersebut masih akan digunakan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya saja kabel PLN, meski sudah ada kabel listrik yang dilewatkan Jembatan Suramadu, namun keberadaan kabel PLN bawah laut ini akan tetap digunakan dalam lima tahun akan datang.


Cholik menambahkan, selama ini kecelakaan yang terjadi hanya karena jangkar nyangkut kabel PLN, jika saja jangkar sampai mematahkan pipa gas milik Kodeco, maka ledakannya diperkirakan akan lebih dahsyat dibandingkan ledakan pipa gas milik Pertamina di luapan lumpur Porong Sidoarjo. “Itu yang tidak kita inginkan bersama,” tandas Cholik.
(ton)

Amir Tejo - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar