"Sebelum api berkobar, sekitar pukul 19.00 WIB sirine di dalam kilang berbunyi keras", tutur Banjar, seorang warga Desa Kedokan Agung, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, Jabar yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kilang. Warga pun segera berhamburan keluar rumah. Saat itulah terdengar suara ledakan, walaupun kecil dari dalam kilang yang selanjutnya disusul oleh kobaran api yang cukup tinggi hingga mencapai 50 meter. Warga yang ada segera keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri. Namun sekitar pukul 21.30 WIB api sudah dapat dipadamkan dan tidak menyebar ke rumah penduduk.
Berdasarkan informasi, ledakan terjadi karena adanya pengerjaan penyambungan pipa di instalasi tersebut. Diduga percikan api yang ditimbulkan saat pengerjaan menyambar minyak hingga akhirnya merembet ke stasiun pengumpul.
Humas Pertamina EP, Bambang, mengungkapkan hingga kini belum diketahui penyebabnya. "Kami belum tahu penyebabnya, masih diselidiki, saya juga baru datang", tuturnya. Namun ia mengungkapkan bahwa yang terbakar adalah oil catcher yang berfungsi untuk memisahkan minyak mentah dengan air. Akibat kejadian ini diduga akan berakibat pada produksi minyak dan terhambatnya pasokan minyak ke kilang balongan.
TEMPO Interaktif, Indramayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar