Senin, 25 Januari 2010

Tentang Kerja Fisik

Tentang Kerja Fisik

Setelah sekian lama bekerja di balik meja cukup mengagetkan untuk tiba-tiba harus kembali bekerja di lapangan menunggui pemboran. Di kantor sebagian besar waktuku kuhabiskan duduk di balik meja, menghadapi komputer canggih berlayar dobel besar-besar, sembari jemari menggenggam dan mengklik-klik mouse atau memenceti tuts-tuts keyboard. Berjalan hanya kulakukan dari rmah ke dalam garasi, lalu dari tempat parkir ke dalam gedung. Dari lantai dasar ke lantai empat tempatku bekerja aku biasanya menggunakan lift.

Lalu tiba-tiba di anjungan pemboran aku harus melakukan banyak kegiatan fisik. Di Charley Graves setiap hari aku harus mendaki dan menuruni 150 anak tangga (kira-kira setara 7 lantai) dari bagian akomodasi ke menara bor dan sebaliknya, minimal 4 kali sehari. Pertama pagi-pagi ketika aku naik ke mudlogging unit untuk memeriksa hasil pekerjaan rekan juniorku yang bekerja malam hari (di Charley Graves aku bekerja siang hari). Lalu turun untuk mengikuti rapat dengan Company Man dan ber-conference call dengan kantor pusat. Lalu naik lagi untuk melakukan tugasku memonitor pemboran. Lalu turun untuk makan siang. Lalu naik lagi dan akhirnya turun pada saat giliran kerjaku habis.

Selain itu jelas pada saat membutuhkan toilet aku harus juga turun ke bagian akomodasi dan kembali naik lagi. Sebetulnya ada toilet yang lebih dekat, kira-kira hanya 70 anak tangga jauhnya. Tapi toilet umum itu adalah toilet pria dan seringkali kondisinya lebih jorok daripada toilet perempuan. Daripada harus menggunakan fasilitas toilet publik untuk pria yang kotor, aku lebih memilih sedikit lebih lelah :)

Di Ocean Sovereign ini jarak antara kantor dan dua tempatku bekerja lainnya tidaklah terlalu jauh, karena rig ini ukurannya juga cukup mungil. Tetapi masih juga dibutuhkan cukup banyak tenaga untuk berjalan antara tempat satu dan tempat lainnya. Dan sebagian besar merupakan anak tangga! :)

Selain naik dan turun tangga, pekerjaanku juga mengharuskanku untuk banyak mengangkat barang berat. Misalnya pada saat coring. Core adalah contoh batuan yang diambil sembari membor lubang sumur. Bentuknya silinder. Diameternya beragam sesuai besar lubang sumur yang sedang digali, dan panjangnya bisa 60 kaki (sekitar 20 meter), 90 kaki atau 120 kaki, atau mungkin lebih. Setelah selesai dipotong batuan tersebut harus dikeluarkan, dipotong dan dilabeli kedalamannya, lalu dimasukkan ke dalam kotak-kotak kayu. Memang sebagai geologiwan aku bisa saja memilih untuk hanya melabeli saja, dan selanjutnay menonton para mudlogger memasukkan core ke dalam kotak-kotaknya. Tapi aku merasa seorang pimpinan harus bekerja bersama anak buah. Maka ikutlah aku berpeluh-peluh menggeret dan menggotong bebatuan itu.

Maka badan pun sering terasa penat sekali, bagian punggung, kaki dan pundak terutama. Tetapi bila dibandingkan dengan nyeri punggung yang disebabkan karena duduk di muka komputer selama berjam-jam, kelelahan punggung akibat bekerja fisik sangat lebih menyenangkan. Karena setelah mandi dengan air panas dan tidur biasanya rasa lelah langsung hilang.

Yang jelas ada satu keuntungan dengan bekerja fisik seperti ini. Pada saat 'break' di darat antara pekerjaan di Charley Graves dengan di Ocean Sovereign aku melakukan medical check up. Pada saat jantungku dimonitor dengan peralatan EKG sambil berlari-lari di treadmill sang dokter sempat bertanya, "Mbak, olahragawati ya?" Lho, aku ini justru merasa bersalah sekali karena sudah lama sekali meninggalkan kegiatan rutin berolahraga seminggu dua kali yang dulu pernah kujalani. "Wah, enggak tuh dok. Malah saya jarang sekali olahraga." Sang dokter terheran-heran, "Wah, pasti hidup mbak aktif sekali deh." Barulah aku teringat, baru saja pulang dari berminggu-minggu bekerja di rig, dengan mendaki 7 lantai sedikitnya 4 kali sehari. Bayangkan 28 lantai dalam sehari. Mungkin kegiatanku seminggu aku di sana bisa dianalogikan dengan naik Monas lewat tangga! :)

Laut Natuna, 1 Oktober 2004
PS. Pengalaman terakhirku bekerja menggunakan otot adalah ketika menjadi tukang parkir selama beberapa hari saat kuliah di Royal Holloway dua tahun yang lalu. Di panas terik mengatur dan mendorong-dorong kendaraan. Demi tambahan uang saku. Supaya bisa ikut minum-minum di pub tanpa harus mengurangi makan :D

http://my-musings.blogdrive.com/archive/43.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar