Jumat, 08 Januari 2010

Beberapa Semburan Lapindo Berhenti, BPLS Resah

Tim Badan Penanggulangan Lumpur Sidoaarjo (BPLS), resah atas fenomena tidak aktifnya 50 semburan kedil (buble). Hal tersebut membuat tim BPLS bingung, apakah semburan akan berhenti atau menyembur lagi.

Berdasarkan pengalaman BPLS semburan bisa menyembur lagi sewaktu-waktu, sebagai akibat pengaruh penurunan tekanan bawah tanah yang ada di pusat semburan. Indikasi tersebut, berdasarkan tingkat volume asap yang mengepul keluar di bekas tanggul cincin mengecil.

Dodie Irmawan, kepala devisi gas BPLS, mengatakan bahwa, jika volume asap di pusat semburan mengecil, kandungan gas H2S dan gas metane yang mudah terbakar, juga ikut mengecil. "Kiranya fenomena ini ada kaitannya dengan menurunnya semburan lumpur di pusat semburan," kata Dodie pada Selasa, 9 juni 2009.

Ia juga mengatakan, meski fenomena yang terjadi atas 50 semburan kecil tidak aktif, tetapi Ia akan tetap meneliti semburan itu, karena buble biasanya akan menyembur lagi setelah sekian lama berhenti akibat pengaruh tekanan dari perut bumi.

Dalam keterangan Dodie, buble yang tidak aktif itu, muncul sekitar1,5 kilometer dari pusat semburan. Buble yang masuk dalam kategori semburan besar ; terdapat di area pabrik baja Lion Siring Barat, dan dirumah warga yang termasuk dalam peta luar terdampak.

Ahmad Zulkarnaen, Humas BPLS mengatakan, dalam sepekan ini masih ada semburan kecil bermunculan dan masih Fluktuatif, tetapi pihaknya akan tetap mengadakan penelitian atas fenomena tersebut, "BPLS terus kerja ekstra," katanya.

Ia juga mengatakan, dulu ketika tanggul cincin belum jebol, masih mudah mengukur volume semburan yang keluar. Selama ini semburan yang keluar berkisar antara 75.000 hingga 100.000 meter kubik lumpur setiap harinya.

Dalam keterangan Zulkarnaen, Ia juga khawatir terhadap kondisi tanah sekitar pusat semburan, termasuk jalan jalur alternatif Porong bergelombang, karena ada yang mengalami penurunan sekitar 15 cm dari permukaan kondisi awal.

Sumber : TEMPO Interaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar